Contoh Makalah Tehnik-Tehnik Supervisi
MAKALAH
TEHNIK-TEHNIK SUPERVISI
Dosen pengampu: Ust. Ahmad Maulidi, M.Pd.
Disusun
Oleh :
Salman
Alfarizi
Amar
Ma’ruf
Patur
Alparizi
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP MADURA JAWA TIMUR
TAHUN 2019 / 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi yang tidak
sembarang orang yang bisa duduk di profesi itu, karna butu keahlian khusus
untuk mengemban profesi tersebut. Seorang guru harus mempunyai strategi khusus
untuk di bawah kannya kedalam kelas pada saat proes pembelajaran supaya bisa
dilakukan secara profesional oleh guru tersebut. Karna dengan strategi
tersebutlah bisa membangkitkan semangat atau perhatian dari peserta didiknya,
dan guru juga harus menyusun materi-materi yang harus diajarkan. Tugas guru
juga harus membuat siswa paham akan pelajaran yang ia ajarkan, guru juga harus
memberikan contoh-contoh aplikasi dari materi yang telah diajarkan supaya para
siswa lebih mudah untuk memahami materi tersebut.
Perubahan perilaku yang terjadi pada
siswa juga berpengaruh pada pendidikannya, nah untuk merubah perilaku siswa
menjadi lebih baik lagi guru harus lah mengajar dengan profesional, guru juga
harus menguasai materi, selain itu seorang guru merupakan suri tauladan yang di
jadikan contoh oleh anak didiknya dan terkadang juga menjadi suri tauladan di
masyarakat. Karna perubahan perilaku seorang siswa berpengaru dari pendidikannya
maka tugas guru adalah meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti seminar atau
pun pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh suatu lembaga, atau pun bertukar
pikiran dengan teman sejawatnya. Seorang
guru dalam melakukan pembelajaran maka dapat di supervisi kan oleh teman
sejawat atau guru profesinal lainnya. Kegiatan supervisi dilakukan agar guru
tersebut mengajar sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari lembaga tempat dia
mengajar[1].
Dilihat dari pembahasan diatas maka perlu kita bahas mengenai teknik-teknik
supervisi ini supaya bisa menjadi pedoman bagi kita semua.
B.
Rumusan masalah
1
Apa saja teknik-teknik supervisi?
2
Apa itu teknik supervisi
individual?
3
Apa itu teknik supervisi kelompok?
C.
Tujuan pembahasan
1
Mahasiswa bisa tahu teknik-teknik
supervisi
2
Mahasiswa bisa tahu mengenai teknik
supervisi individual
3
Mahasiswa bisa tahu mengenai teknik
supervisi kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam
teknik supervisi
Didalam dunia pendidikan terdapat
bermacam-macam tehnik supervisi dalam upaya meningkatkan mutu pada pendidik
atau guru, semisal contohnya kunjungan supervisi, pertemuan guru, surpey
masyarakat sekolah, lokakarya, penilaian demonstrasi pembelajaran. Dan
sebagainya Adapun menurut Gwyn, teknik-teknik supervisi bisa dikelompokan
menjadi dua yaitu supervisi individu dan supervisi kelompok[2].
1
Teknik Supervisi Individual
Dalam
teknik supervisi ini yang menjadi objeknya atau pelaksanaanya adalah seorang
guru yang mempunyai masalah dan supervisi ini sesuai namanya individu jadi
bersifat peorangan. Pelaksana atau yang menjadi seorang supervisor hanya
berhadapan dengan satu orang guru saja, yang mana guru ini dipandang mempunyai
permasalahan tertentu.[3]
Teknik supervisi individual ini di bagi menjadi: kunjungan antarkelas,
observasi kelas, kunjungan kelas, pertemuan individual, menilai diri sendiri.[4]
a
Kunjungan Antarkelas
Kunjungan
antarkelas ini juga dapat dikategorikan sebagai teknik supervisi individual.
Seorang guru melakukan kunjungan ke salah satu kelas yang ada di lembaga
pendidikan (sekolah) itu sendiri, dengan harapan melakukan kunjungan tersebut
seorang guru mendapatkan pengalaman baru dari teman sejawatnya.[5]
Namun
sebelum melakukan kunjugan harus lah ada rencana-rencana sebelumnya supaya
kenjungan antar kelas ini bisa memberikan manfaat dan bisa mengembangkan
kemampuan guru. Hal-hal yang harus diperhatikan bagi seorang sepervisor dalam
melakukan supervisi adalah.
1)
Menyiapkan fasilitas yang akan di
gunakan dalam supervisi
2)
Memilih guru-guru yang akan
melakukan kunjungan
3)
Menseleksi dengan baik guru-guru
yang akan di kunjungi
4)
Setelah kunjungan selesai harus ada
tindak lanjut
5)
Seorang supervisor harus mengikuti
acara dengan cermat
6)
Membuat perjanjian untuk kunjungan
selanjutnya
7)
Setelah melakukan kunjungan segera
mengaplikasikannya ke kelas guru yang bersangkuta.[6]
b
Kunjungan Kelas[7]
Kunjungan
ini adalah kunjungan yang sewaktu-waktu dilakukan oleh seorang supervisor
(pengawas, atau kepala sekolah) dengan maksud mengamati atau mengawas kegiatan
seorang guru di kelas. Dengan tujuan mengobservasi apakah seorang guru sudah
mengajar dengan baik atau masih ada yang harus di perbaiki. Setelah kegiatan
itu selesai maka diadakanlah pertemuan empat mata untuk mendiskusikan hasil
kunjungan dan seorang guru yang di kunjung berhak untuk memberikan pendapat atau
usuan kepada supervisor, dan seorang supervisor juga harus memberikan arahan
atau nasihat kepada guru yang bersangkutan.
Dalam
teknik ini ada dua jenis teknik observasi kelas yaitu:
1)
Observasi
langsung yaitu: melakukan observasi dengan bantuan alat observasi, supervisor
mencatan absen yang dilihat pada saat guru mengajar dikelas.
2)
Observasi tidak
langsung yaitu: objek dari observasi dibatasi dengan ruang kaca dimana
murid-murid tidak mengetahuinya.
d
Menilai Diri Sendiri
Guru
dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan
nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut, yang akhirnya akan
memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri
sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran
terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara
atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat
daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan
menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu menyebutkan
nama siswa.[9]
e
Pertemuan Individual
Pertemuan
ini tidak lain pertemuan untuk bertukar pikiran antara pengawas sekolah dan
guru dan memiliki tujuan:
1)
Pengembangkan fasilitas sekolah
dengan baik
2)
Memperbaiki segala kekurangan guru
3)
Meningkatkan kemampuan guru dalam
pembelajarn
Hal yang harus dilakukan pengawas dalam
pertemuan:
1)
Menyepakati berbagai masalah dan menindaklanjuti
2)
Memberi motivasi kepada guru dalam menghadapi masalah
3)
Memberikan pengarahan[10]
Swearingan
(1961) mengklasifikasi jenis percakapan individual ini menjadi empat macam
yaitu:
1)
Classroom-conference
2)
Office-conference
3)
Causal-conference
4)
Obsevational visitation.
2
Teknik Supervisi Kelompok
Apabila
ada masalah namun masalah itu sejenis atau sama maka seorang supervisor bisa
melakukan supervisi kelompok seperti rapat, diskusi, seminar dll[11].
a. Mengada kan
pertemuan atau rapat .(meeting)
Seorang pengawas sekolah mengadakan tugasnya sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Pengawas sekolah dalam menjalankan rapat
bisa melibatkan Kelompok Kerja Guru (KKG), atau juga bisa bermusyawara dengan
guru mata kuliah.
b. Mengadakan diskusi
kelompok
Diskusi ini bisa melibatkan guru-guru yang mata
pelajarannya sejenis. Dalam diskusi kelompok ini guru pengawas harus memberikan
pengarahan, saran-saran atau juga nasehat-nasehat yang di perlukan.
c. Mengadakan pelatihan
Teknik ini dilakukan melalui pelatihan atau
pendidikan. Misalnya melukukan pelatihan guru pelajaran tertentu. Tugas kepala
sekolah adalah mengelolah dan membimbing implementasi program tindak lanjut
dari hasil latihan.[12]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teknik
supervisi terbagi menjadi dua yaitu teknik supervisi kelompok dan teknik
supervisi individu. Dalam teknik supervisi ini yang menjadi
objeknya atau pelaksanaanya adalah seorang guru yang mempunyai masalah dan
supervisi ini sesuai namanya individu jadi bersifat peorangan. Teknik supervisi
individual ini di bagi menjadi: kunjungan antarkelas, observasi kelas,
kunjungan kelas, pertemuan individual, menilai diri sendiri. Teknik
kelompok ialah teknik-teknik yang dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor
dengan menggabungkan sejumlah guru dalam satu kelompok. Pelaksanaan teknik ini bisa dilakukan dengan mengadakan
pertemuan atau rapat, mengadakan pelatihan/workshop, atau mengadakan pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Djohar Retno Juliani model, pendekatan
dan tehnik supervisi pendidikan di perguruan tinggi. Universitas Pandarana
Mushlih Aguslani
Dkk.supevisi pendidikan teknik dan praktik, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008
Ngalim M. Purwanto, Administrasi
Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
A Piet.
Sahertian, konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia, jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000
H Ary. Gunawan Administrasi
Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002
[1] Retno Djohar Juliani model, pendekatan dan
tehnik supervisi pendidikan di perguruan tinggi. Universitas Pandarana
Hlm.2
[2]Aguslani Mushlih Dkk.supevisi pendidikan
teknik dan praktik (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008) hlm.101
[7] M. Ngalim
Purwanto, Administrasi Dan Supervisi
Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009). Hlm.120
[8] Piet A. Sahertian, konsep dasar dan teknik
supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
(jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000). Hlm.55
[9] Aguslani Mushlih Dkk.supevisi pendidikan
teknik dan praktik (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008) hlm
[11] Ary H. Gunawan Administrasi Sekolah
(Administrasi Pendidikan Mikro) (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.203
Comments
Post a Comment