CONTOH Latar Belakang Skripsi


Nama: Patur Alfarizi
Semester: IV
Prodi: PAI
Alamat: Palembang
Pengaruh  Sistem Senioritas Terhadap Pendidikan Mahasiswa Semester 4 IDIA Program Intensif Tahun Akademik 2018-2019

            Pada dewasa ini kita sering mendengar kata pendidikan baik dari kaum awam mau pun kaum yang mempunyai ilmu, pasti sudah mendengar kata itu, tapi tahu kah kita apa arti yang sebenarnya dari kata pendidikan ini?. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari kata pendidikan adalah proses mengubah diri, sikap akhlaq, seseorang atau pun kelompok kepada yang lebih baik dengan melalui belajar dan latihan. Pendidikan juga merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita bermasyarakat, pendidikan juga sebagai tolak ukurnya suatu bangsa apabila pendidikan di suatu bangsa atau negara itu baik maka negara itu juga akan baik[1]. Di negara kita ini pendidikan juga telah di atur dalam Undang-Undang no. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 3 yang berbunyi “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”[2].
            Dari isi undang-undang diatas dapat kita ketahui bahwa pendidikan sangat besar sekali harapannya kepada yang berproses didalamnya. Pendidikan juga sebagai suatu agen untuk melakukan sebuah perubahan dengan pendidikan seseorang akan mendapatkan ilmu. Nah, dengan ilmu ini lah kita bisa melakukan sebuah perubahan. Pendidikan juga terbagi menjadi 2 yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang mempunyai syarat-syarat tertentu[3]. Contoh dari pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA[4], sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan tambahan dari pendidikan formal dan pendidikan non formal ini tidak mempunyai struktur tertentu.[5] Contoh dari pendidikan non formal itu seperti Kursus, Majlis Ta’lim, Kelompok Belajar, Pelatihan Khusus, dan lain sebagainya.
Pada zaman yang serba maju ini banyak sekali hal-hal yang dulunya sulit untuk didapatkan namun sekarang sangat mudah untuk kita dapatkan, semisalnya dalam hal komunikasi, pada zaman dulu untuk melakukan komunikasi dengan saudara kita yang jauh kita harus menggunakan surat. Yang sangat lambat sekali datangnya terkadang juga untuk mendapat kan kabar dari saudara kita, butuh waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk menunggu datangnya surat yang di kirim. Namun hal itu sangat berbeda dengan pada zaman sekarang ini, untuk berkomunikasi dengan saudara kita yang jauh, kita tidak harus menggunakan surat lagi karna kemajuan teknologi juga berkembang pada sektor komunikasi, semisalnya facebook, whatsapp, gmail, dan lain sebagainya.
            Nah pada dampak kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi itu juga dapat mempengaruhi sistem pendidikan. Dengan adanya hal itu maka kita untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang belum kita ketahui. Kemajuan teknologi juga mempermudah sistem pendidikan dan juga bisa melengkapi sarana dan prasarana atau juga sebagai media pembelajaran dalam suatu pendidikan, namun hal itu saja tidak cukup untuk mendapatkan hasil yang seperti di harapkan dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 3. Semua hal itu ada juga yang menghambatnya yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal.
            Faktor-faktor ini sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan apabila salah satu dari faktor itu bertentangan maka sudah pasti pendidikan akan terhambat. Semisalnya faktor eksternal tidak mendukung maka hal yang tidak di ingin kan dalam pendidikan pun akan terjadi, misalnya dari faktor lingkungan, meskipun faktor internal sudah mendukung dengan baik namun apabila faktor eksternalnya tidak mendukung maka sudah di pastikan sistem pendidikan akan berjalan tidak baik. Faktor lingkungan hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan, telah kita ketahui bersama bahwa manusia itu adalah makhluk sosial, manusia tidak lepas dari hal tolong menolong, interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, nah hal ini tidak lepas dari kita sebagai manusia dan juga sebagai makhluk sosial. Manusia harus tolong menolong dalam segala hal terutama kebaikan, apa lagi tolong menolong dalam hal pendidikan.
            Namun hal itu sangat bertolak belakang dengan keadaan yang ada pada Mahasiswa program Intensif semester IV Institut Dirosat Islamiyah Al-amien Prenduan yang berbasis pondok pesantren ini. Hal yang harusnya di lakukan sebagai makhluk sosial kurang terjadi dalam lingkungan Mahasiswa Intensif Semester IV. Mahasiswa dalam lingkungan pondok pesantren ini berpegang pada prinsip siapa yang duluan masuk maka mereka lah yang duluan berkuasa atau bisa kita bahasakan sistem senioritas. Dalam lingkungan ini Mahasiswanya tidak hanya dari daerah setempat saja melainkan juga dari berbagai penjuru Indonesia, ada yang dari Aceh, Medan, Palembang, Lombok, Bali, Madura, Kalimantan, Surabaya, Bogor, Sukabumi, Madura dan lain sebagainya. Seharusnya saling melengkapi dengan keunikan asal daerah masing-masing namun faktanya ada sistem senioritas yang terjadi. Sistem senioritas ini juga termasuk Faktor Eksternal yang menghambat sistem pendidikan, bagi mahasiswa dengan adanya sistem ini interaksi antara kakak semester dengan adik semesternya ini kurang lah baik, maka berdampak bagi sang adik karna mereka baru hidup dengan keadaan seperti ini, untuk melakukan diskusi dengan kakak semester itu sangat lah langkah terjadi apalagi bisa berteman dengan mereka.
            Jadinya efek samping dari adanya sistem senioritas ini adalah sang adik hanya berteman dengan sesama mereka saja yang sama-sama baru dengan keadaan ini. Mereka hanya berbagi pengalaman dan ilmu hanya apa yang mereka dapat dari masa SMA dulu, mereka masih bingung untuk  membuat makalah apabila ada tugas dari dosen karna pada masa SMA dulu sedikit sekali yang namanya makalah, mempresentasikan hasil makalahnya dengan gugup, dan hal itu adalah efek negatif adanya sistem senioritas.
            Setelah uraian diatas penulis sangat tertarik untuk mengupas mengapa harus ada sistem senioritas yang tidak ada manfaatnya ini, yang hanya bisa mengahambat sistem pendidikan saja yang hanya bisa membuat kesenjangan sosial saja. Dan juga penulis meneliti masalah ini karna supaya pada masa yang akan datang tidak lagi berteman hanya dengan seangkatan saja melainkan bisa juga berteman dengan kakak semester yang sudah mempunyai banyak pengalaman dalam hal perkuliahan.
Rumusan Masalah
1.      Adakah pengaruh sistem senioritas terhadap pendidikan mahasiswa IDIA semester IV program Instensif tahun akademik 2018-2019?
2.      Adakah pengaruh tidak langsung dari sistem senioritas terhadap pendidikan mahasiswa IDIA semester IV program Instensif tahun akademik 2018-2019?
Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui apa saja pengaruh dari sistem senioritas terhadap pendidikan mahasiswa IDIA semester IV program Instensif tahun akademik 2018-2019
2.      Mengetahui apa saja pengaruh tidak langsung dari sistem senioritas terhadap pendidikan mahasiswa IDIA semester IV program Instensif tahun akademik 2018-2019


Manfaat Penelitian
1.      Teoritis
a.       Menambah wawasan tentang bahayanya sistem senioritas
b.      Semoga penelitian ini menjadi acuan dan juga sebagai refrensi bagi penelitian selanjutnya atau di masa yang akan datang
2.      Praktis
a.       Bagi peneliti
1)      Menerapkan ilmu yang sudah di dapatkan dari bangku perkuliahan
2)      Mengetahui dampak-dampak dari sitem senioritas
b.      Bagi Dosen atau Ustadz
1)      Sebagai bahan masukan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan mahasiswa dan supaya bisa mencega dari sistem senioritas tersebut





[1] Skripsi Yessy Nugraheni pengaruh konsep diri dan disiplin sekolah terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMA negeri Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 Universitas Negeri Yogyakarta
[2] ibid
[4] ibid
[5] ibid

Comments

Popular posts from this blog

Hikmah di Balik COvid-19

Contoh Makalah Bimbingan dan Konseling

PUISI "SANG PENGENDALI"