PUISI "Mocca Cappucino"

 

"Mocca Cappucino"

Aroma mocca tajam tercium

Detik demi detik jarum jam perlahan berputar

No 13 di ujung menyendiri ku duduk

Malam semakin sunyi

Mocca cappucino milikmu mulai dingin

Entah sampai kapan sendu mendekapku

Daksaku mulai menggigil dingin

Canda tawamu hanya kenang terasa

Hahaha aku terkadang tertawa halu

Halu akan lelucon konyolmu

Lihatlah tawaku tak ceria laksana kau di sampingku

Kawan! Akaramu selalu menemani langkahku

Nyanyian nyamuk mulai mebising telinga

Mocca cappucino milikmu benar-benar dingin

Selalu saja begini, selalu saja sendu yang mengantarkan temu

Hirupan terakhir moccaku begitu pahit

Bak pahit kalbu menanti mu

Comments

  1. lain kali, pesanlah ice mocca cappucino
    agar kamu terbiasa dengan dinginnya atmosfer menunggu seorang diri

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hikmah di Balik COvid-19

Contoh Makalah Bimbingan dan Konseling

PUISI "SANG PENGENDALI"