PUISI "Desember Januari"
Desember Januari
Aroma debu jalanan menjalar ke rongga hidung
Percikan-percikan kecil jatuh di hadapan
Awan telah menurunkannya, tanah dan debu tak sanggup mengelak
Hujan di bulan Desember telah menjadi
Harapan-harapan kecil di lantunkan
Lembaran lama segera ditutup, lembaran baru mulai diintip
Serpihan-serpihan luka kan membaik
Batu telah di lempar mustahil tuk kembali
Sore di ujung Desember, di kaki senja
Perlahan lembaran-lembaran kusut kuselesaikan
Ucap syukur bergema di kaki senja
Alhamdulillah terucap
Sujud tersungkur
Sore di ujung Desember, di kaki senja
Lembaran baru samar-samar terlihat
Doa, harapan berbui mulut mengucap
Kaki melangkah, mata memandang, mulut berucap
Januari melebarkan tangannya
Senyum manis nan ramah dia menyambut
Dengan bismillah ku peluk perlahan
Di telinganya ku berbisik
“Tolong kabulkan harapan ini”
ping
ReplyDeleteyaaa
DeleteKeren kato² nyo bang
ReplyDeletehahaha baru belajo
Deletewowowowowowo
ReplyDelete