PUISI "PENDIDIKAN BAK MENARA AIR"
PENDIDIKAN BAK MENARA AIR
Kala kokok ayam sayup
terdengar
Kala mentari malu-malu
bersinar
Kala bumi dipenuhi nyanyian
burung
Kala semuanya hadir
Perlahan binar mata mengantar
tangis
Pagiku tak seindah pagi mereka
Segarnya udara pagi tak mampu
mengukir senyum
Pagi ini tak ubanya dengan
pagi-pagi yang lalu
Lihat senyum itu,lihat wajah
itu
Wajah, senyum begitu segar
terlihat
Mengapa tidak! Ia selalu
tersiram
Tersiram akan air dimenara itu
Tegap berdiri ku didepannya
Berharap ia rela menyiram
tubuh ini
Namun realita begitu pahit
bagi sang pengharap
Setetes pun ia enggan
Dalam hati aku berseru
“Mengapa kau tak menyiramku?”
“Apakah pemilikmu tak
melihatku?”
Perlahan ibu berbisik
“Nak menara itu kan menyirammu
Kala saku sesak akan kertas proklamator”
Comments
Post a Comment